91 Tahun GMIM Bersinode, Robot: Terang Tidak Dapat Disembunyikan

Dalam suasana penuh sukacita dan kebersamaan, GMIM Alpha Omega New Jersey–New York merayakan 91 Tahun GMIM Bersinode di St. Jacobus Evangelical Lutheran Church, Woodside, New York. Ibadah syukur yang dihadiri jemaat dan undangan dari berbagai wilayah ini menjadi momentum penting untuk mengingat kesetiaan Tuhan yang telah menuntun GMIM sejak berdiri sebagai gereja bersinode pada tahun 1934.

Ibadah dipimpin oleh Pdt. Allan Robot, S.Th, Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat GMIM Musafir Columbus, Ohio, yang dalam khotbahnya mengangkat tema “Hiduplah Dalam Terang Kristus”. Dengan penuh semangat, Pdt. Robot mengingatkan jemaat agar tetap menjadi terang di tengah dunia.

"Terang itu tidak dapat disembunyikan. Ke mana pun ia pergi, terang akan tetap menjadi terang. Kalau kita adalah terang dunia, kita akan menceritakan tentang kebaikan Tuhan,” ujarnya menegaskan.

Suasana ibadah diawali dengan iringan angklung dari Pemuda yang menambah nuansa budaya Minahasa, diikuti dengan prosesi masuk para pelayan ibadah. Momen pengakuan dosa dibacakan dengan penuh penghayatan melalui puisi oleh Ibu Jola Sekeon, menciptakan suasana hening dan syahdu. Tim liturgi turut dimeriahkan oleh Ibu Tammy Luntungan, Bpk. Berty Katuuk, Bpk. Victor Ponto, dan Bpk. Allen Kumolontang yang turut melayani.

Setelah ibadah, acara dilanjutkan dengan perayaan seni dan budaya yang dikoordinir oleh Ibu Joke Kaunang-Malonda bersama Pnt. Mieke Merentek. Sejumlah penampilan spesial mewarnai perayaan ini, antara lain:

• Nathanael Pinontoan yang mempersembahkan solo vokal dengan penuh penghayatan.

• Line Dance dari Wanita/Kaum Ibu yang menghidupkan suasana sukacita.

• Masamper dari Pria/Kaum Bapa yang menghadirkan nuansa khas budaya Minahasa dengan harmoni yang indah.

  
  

Sebagai penutup yang penuh makna, seluruh jemaat GMIM Alpha Omega bersama-sama menaikkan pujian “I Speak Jesus”, yang menjadi ungkapan iman dan doa agar terang Kristus terus dinyatakan di tengah-tengah jemaat dan dunia.

Perayaan ini menjadi bukti nyata bahwa meskipun berada jauh dari tanah Minahasa, semangat GMIM Bersinode tetap hidup dalam pelayanan, kebersamaan, dan pelestarian budaya. Jemaat berharap momen syukur ini semakin mempererat persaudaraan antar jemaat GMIM di diaspora serta mengobarkan semangat untuk terus menjadi terang Kristus di lingkungan masing-masing.